Sunday, July 26, 2020

Proses Datangnya Bangsa Barat ke Indonesia (Nuasantara) - Part2

Proses Datangnya Bangsa Barat ke Indonesia (Nuasantara)  - Part2
Kang Aris
Sunday, July 26, 2020

Proses Datangnya Bangsa Barat ke Indonesia (Nuasantara) - Part2


PORTUGIS

Berita   keberhasilan   Columbus   menemukan   daerah baru, membuat penasaran raja Portugis (sekarang  terkenal  dengan  sebutan  Portugal),  Manuel  l.  Dipanggillah  pelaut  ulung  Portugis  bernama  Vasco  da  Gama  untuk  melakukan  ekspedisi  menjelajahi  samudra  mencari  Tanah  Hindia. Vasco da Gama mencari jalan lain agar lebih  cepat  sampai  di  Tanah  Hindia  tempat  penghasil  rempah-rempah.  Kebetulan  sebelum  Vasco da Gama mendapatkan perintah dari Raja Manuel  l,  sudah  ada  pelaut  Portugis  bernama  Bartholomeus    Diaz    melakukan    pelayaran    mencari daerah Timur dengan menelusuri pantai barat Afrika. Pada tahun 1488 karena serangan ombak   besar   terpaksa   Bartholomeus   Diaz   mendarat di suatu Ujung Selatan Benua Afrika. Tempat tersebut kemudian dinamakan  Tanjung  Harapan.  Ia  tidak  melanjutkan  penjelajahannya  tetapi  memilih bertolak kembali ke negerinya.

Pada  Juli  1497  Vasco  da  Gama  berangkat  dari  pelabuhan  Lisabon  untuk  memulai penjelajahan. Berdasarkan pengalaman Bartholomeus Diaz itu, Vasco da Gama juga berlayar mengambil rute yang pernah dilayari Bartholomeus Diaz.  Rombongan  Vasco  da  Gama  juga  singgah  di  Tanjung  Harapan.  Atas  petunjuk dari pelaut bangsa Moor yang telah disewanya, rombongan Vasco da Gama melanjutkan penjelajahan, berlayar menelusuri pantai timur Afrika kemudian  berbelok  ke  kanan  untuk  mengarungi  Lautan  Hindia  (Samudra  Indonesia). Pada tahun 1498 rombongan Vasco da Gama mendarat sampai di  Kalikut  dan  juga  Goa  di  pantai  barat  India.  Ada  pemandangan  yang  menarik  dari  kedatangan  rombongan  Vasco  da  Gama  ini.  Mereka  ternyata  sudah  menyiapkan  patok  batu  yang  disebut  batu  padrao.  Batu  ini  sudah  diberi pahatan lambang bola dunia. Setiap daerah yang disinggahi kemudian dipasang patok batu padrao sebagai tanda bahwa daerah yang ditemukan itu milik Portugis. Bahkan di Goa, India Vasco da Gama berhasil mendirikan kantor dagang yang dilengkapi dengan benteng. Atas kesuksesan ekspedisi ini maka oleh Raja Portugis, Vasco da Gama diangkat sebagai penguasa di Goa atas nama pemerintahan Portugis.

15Sejarah IndonesiaSetelah  beberapa  tahun  tinggal  di  India,  orang-orang  Portugis  menyadari  bahwa  India  ternyata  bukan  daerah  penghasil  rempah-rempah.  Mereka  mendengar  bahwa  Malaka  merupakan  kota  pusat  perdagangan  rempah-rempah. Oleh karena itu, dipersiapkan ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Dengan armada lengkap Alfonso de Albuquerque berangkat  untuk  menguasai  Malaka.  Pada  tahun  1511  armada  Portugis  berhasil  menguasai  Malaka.  Dengan  demikian  kekuatan  Portugis  semakin  mendekati   Kepulauan   Nusantara.   Orang-orang   Portugis   pun   segera   mengetahui  tempat  buruannya  “mutiara  dari  timur”  yakni  di  Kepulauan  Nusantara, khususnya di Kepulauan Maluku.

Perlu  ditambahkan  bahwa  dengan  dikuasainya  Malaka  oleh  Portugis  pada  tahun  1511  telah  menyebabkan  perdagangan  orang-orang  Islam  menjadi  terdesak. Para pedagang Islam tidak lagi bisa berdagang dan keluar masuk kawasan Selat Malaka, karena Portugis melakukan monopoli perdagangan. Akibatnya  para  pedagang  Islam  harus  menyingkir  ke  daerah-daerah  lain.  Tindakan Portugis yang memaksakan monopoli dalam perdagangan itu telah mendapatkan  protes  dan  perlawanan  dari  berbagai  pihak.  Sebagai  contoh  pada  tahun  1512  terjadi  perlawanan  yang  dilancarkan  seorang  pemuka  masyarakat  yang  bernama  Pate  Kadir  (Katir).  Pate  Kadir  merupakan  tokoh  masyarakat  yang  sangat  pemberani.  Ia  melancarkan  perlawanan  terhadap  keserakahan  Portugis  di  Malaka.  Dalam  melancarkan  perlawanan  ini  Kadir  berhasil menjalin persekutuan dengan Hang Nadim. Perlawanan Pate Kadir terjadi di laut dan kemudian menyerang pusat kota. Tetapi ternyata dengan kekuatan senjata yang lebih unggul, pasukan Kadir dapat dipukul mundur. Kadir  semakin  terdesak  dan  kemudian  berhasil  meloloskan  diri  sampai  ke  Jepara dan selanjutnya ke Demak.

Tindak   monopoli   yang   dipaksakan   Portugis   juga   mendapatkan   protes   dari  penguasa  Kerajaan  Demak.  Demak  telah  menyiapkan  pasukan  untuk  melancarkan  perlawanan  terhadap  Portugis  di  Malaka.  Pasukan  Demak  ini  dipimpin oleh putera mahkota, Pati Unus. Pasukan Demak ini semakin kuat setelah  bergabungnya  Pate  Kadir  dan  pengikutnya.  Tahun  1513  pasukan  Demak yang berkekuatan 100 perahu dan ribuan prajurit mulai melancarkan serangan ke Malaka. Tetapi dalam kenyataannya kekuatan pasukan Demak dan pengikut Kadir belum mampu menandingi kekuatan Portugis, sehingga serangan  Demak  ini  juga  belum  berhasil.  Posisi  Portugis  menjadi  semakin  kuat.  Portugis  terus  berusaha  memperluas  monopolinya,  sampai  kemudian  sampai ke Indonesia

BELANDA

Mendengar  keberhasilan  orang-orang  Spanyol  dan  juga  Portugis  dalam  menemukan  daerah  baru,  apalagi  daerah  penghasil  rempah-rempah,  para  pelaut  dan  pedagang  Belanda  tidak  mau  ketinggalan.  Tahun  1594  Barents  mencoba  berlayar  untuk  mencari  dunia  Timur  atau  Tanah  Hindia  melalui  daerah kutub utara. Karena keyakinannya bahwa bumi bulat maka sekalipun dari utara atau barat akan sampai pula di timur. Ternyata Barents tidak begitu mengenal  medan.  Ia  gagal  melanjutkan  penjelajahannya  karena  kapalnya  terjepit es mengingat air di kutub utara sedang membeku. Barents terhenti di sebuah pulau yang disebut Novaya Zemlya. Ia berusaha kembali ke negerinya, tetapi ia meninggal di perjalanan.

Pada tahun 1595 pelaut Belanda yang lain yakni Cornelis de Houtman dan Piter  de  Keyser  memulai  pelayaran.  Kedua  pelaut  ini  bersama  armadanya  dengan kekuatan empat kapal dan 249 awak kapal beserta 64 pucuk meriam melakukan pelayaran dan penjelajahan samudra untuk mencari tanah Hindia yang  dikenal  sebagai  penghasil  rempah-rempah.  Cornelis  de  Houtman  mengambil  jalur  laut  yang  sudah  biasa  dilalui  orang-orang  Portugis.  Tahun  1596 Cornelis de Houtman beserta armadanya berhasil mencapai Kepulauan Nusantara.  Ia  dan  rombongan  mendarat  di  Banten.  Sesuai  dengan  niatnya  untuk berdagang maka kehadiran Cornelis de Houtman diterima baik oleh rakyat. Waktu itu di Kerajaan Banten bertepatan dengan masa pemerintahan Sultan  Abdul  Mufakir  Mahmud  Abdulkadir.  Dengan  melihat  pelabuhan  Banten yang begitu strategis dan adanya hasil tanaman rempah-rempah di wilayah itu Cornelis de Houtman berambisi untuk memonopoli perdagangan di Banten. Dengan kesombongan dan kadang-kadang berlaku kasar, orang-orang Belanda memaksakan kehendaknya. Hal ini tidak dapat diterima oleh rakyat dan penguasa Banten. Oleh karena itu, rakyat mulai membenci bahkan kemudian  mengusir  orang-orang  Belanda  itu.  Cornelis  de  Houtman  dan  armadanya segera meninggalkan Banten dan akhirnya kembali ke Belanda.

Ekspedisi   penjelajahan   berikutnya   segera   dipersiapkan   untuk   kembali   menuju Kepulauan Nusantara. Rombongan kali ini dipimpin antara lain oleh van  Heemskerck.  Tahun  1598  van  Heemskerck  dengan  armadanya  sampai  di  Nusantara  dan  juga  mendarat  di  Banten.  Heemskerck  dan  anggotanya  bersikap   hati-hati   dan   lebih   bersahabat.   Rakyat   Banten   pun   kembali   menerima  kedatangan  orang-orang  Belanda.  Belanda  mulai  melakukan  aktivitas  perdagangan.  Kapal-kapal  mereka  mulai  berlayar  ke  timur  dan  singgah di Tuban. Dari Tuban pelayaran dilanjutkan ke timur menuju Maluku. Di bawah pimpinan Jacob van Neck mereka sampai di Maluku pada tahun 1599.  Kedatangan  orang-orang  Belanda  ini  juga  diterima  baik  oleh  rakyat  Maluku.  Kebetulan  waktu  itu  Maluku  sedang  konflik  dengan  orang-orang  Portugis.  Pelayaran  dan  perdagangan  orang-orang  Belanda  di  Maluku  ini  mendapatkan keuntungan yang berlipat. Dengan demikian semakin banyak kapal-kapal dagang yang berlayar menuju Maluku.

Uraian  tersebut  menunjukkan  bahwa  rakyat  Indonesia  senantiasa  mau  bersahabat dan berdagang dengan siapa saja atas dasar persamaan. Tetapi kalau para pedagang asing itu ingin memaksakan kehendak dan melakukan monopoli perdagangan di wilayah Nusantara tentu harus ditolak karena tidak sesuai dengan martabat rakyat Indonesia yang ingin berdaulat dalam hidup dan kehidupan termasuk dalam kegiatan perdagangan.

INGGRIS

Perlu  dipahami  bahwa  setelah  Portugis  berhasil  menemukan  kepulauan  Maluku,   perdagangan   rempah-rempah   semakin   meluas.   Dalam   waktu   singkat  Lisabon  berkembang  menjadi  pusat  perdagangan  rempah-rempah  di Eropa Barat. Dalam kaitan ini Inggris dapat mengambil keuntungan besar dalam perdagangan rempah-rempah karena Inggris mendapatkan rempah-rempah  secara  bebas  dan  relatif  murah  di  Lisabon.  Rempah-rempah  itu  kemudian diperdagangkan di daerah-daerah Eropa Barat bahkan sampai di Eropa  Utara.  Tetapi  karena  Inggris  terlibat  konflik  dengan  Portugis  sebagai  bagian dari Perang 80 Tahun, maka Inggris mulai mengalami kesulitan untuk mendapatkan  rempah-rempah  dari  pasar  Lisabon.  Oleh  karena  itu,  Inggris  kemudian berusaha mencari sendiri negeri penghasil rempah-rempah. Banyak anggota masyarakat, para pelaut dan pedagang yang tidak melibatkan diri dalam  perang  justru  mengadakan  pelayaran  dan  penjelajahan  samudra  untuk  menemukan  daerah  penghasil  rempah-rempah. 
Dalam  pelayarannya  ke  dunia  Timur  untuk  mencari  daerah  penghasil  rempah-rempah,  Inggris  sampai ke India. Para pelaut dan pedagang Inggris ini masuk ke India pada tahun 1600. Inggris  justru  memperkuat  kedudukannya  di India. Inggris membentuk kongsi dagang yang diberi nama East India Company (EIC). Dari India inilah para pelaut dan pedagang Inggris  berlayar  ke  Kepulauan  Nusantara  untuk  meramaikan  perdagangan  rempah-rempah. Bahkan pada tahun 1811 pernah memegang  kendali  kekuasaan  di  Tanah  Hindia.
Di samping ekspedisi tersebut, ada beberapa rombongan pelaut Inggris yang melewati jalur yang pernah ditempuh para pelaut Spanyol. Misalnya kelompok Pelgrim Father yang merupakan kelompok pelaut Inggris yang menggunakan Kapal  Mayflower.  Tahun  1607  kelompok  Pilgrim  Father  berhasil  mendarat  di Amerika bagian Utara. Mereka kemudian membangun koloni di Amerika Utara di Massachusetts.
Komentar
Close Comments